Minggu, 09 Februari 2014



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

      Kesehatan merupakan hal yang sangat bernilai harganya, tidak bisa dibayar oleh apapun terutama kesehatan lingkungan yang kita tahu sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat.  Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar dari diri seseorang. Menurut WHO, kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologis yang harus ada antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia
     
Menurut UU RI No.36 tahun 2009, pasal 162, tentang kesehatan : “Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik secar fisik, kimia, biologi, maupun social yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya”. Kesehatan lingkungan mencakup tentang air bersih dan air minum, saluran air limbah, sampah, jambam (WC).  Kesehatan lingkungan sangat penting di terapkan di masyarakat karena lingkungan itu sangat mempengaruhi alam yang ada disekitar kita. Contoh : banjir, tanah longsor, timbulnya berbagai penyakit itu merupakan salah satu akibat dari tidak pedulinya masyarakat terhadap lingkunga. Oleh karena itu kita harus menjaga lingkungan kita sehingga kita bisa hidup bersih dan sehat. Kesehatan lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama, jadi diperlukan kerjasama dan partisipasi smasyarakat serta solusi yang efektif dan efesien.









B.     Tujuan
1.      Untuk memberikan informasi kesehatan lingkungan kepada masyarakat Desa Perlis
2.      Agar masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan
3.      Agar masyarakat mau menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan

C.    Manfaat
1.      Dapat membantu masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan
2.      Dapat menemukan solusi dari permasalahn lingkungan yang ada di masyarakat Desa Perlis
3.      Dapat mengenal dan berinteraksi dengan masyarakat Desa Perlis sehingga mampu memberikan motivasi akan permasalahan lingkungan.
4.      Dapat membantu pejabat desa dalam menanggulangi permasalahan lingkungan
5.      Dapat mengurangi permasalahan lingkungan seperti masalah sampah.


















BAB II
PERMASALAHAN DAN SOLUSI


A.    Permasalahan

Masyarakat Desa Perlis berada di pesisir karena desa ini dikelilingi oleh sungai Babalan. Desa Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Mayoritas masyarakat Desa  Perlis adalah Nelayan, selain itu air pasang sering terjadi khususnya di daerah tepi sungai, oleh sebab itu maka ketika air pasang laut naik maka sampah-sampah pun ikut terseret juga sehingga dapat mengganggu lingkungan yang ada di Desa Perlis, selain sampah banyak sekali kotoran   ( feses ) manusia pun juga terseret ke daratan sehingga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan berbagai penyakit. Sampah-sampah yang banyak di sungai merupakan ulah dari masyarakat yang tidak sadar akan kebersihan dan kesehatan lingkungannya.
Selain masalah sampah di sungai, masalah sampah juga terjadi di daerah daratannya ini disebabkan oleh kurangnya kepedulian masyarakat akan kesehatan lingkungannya, bahkan sampah yang ditimbulkan akibat dari hasil komsumsi masyarakat seperti : sampah plastik somai, sampah jajanan ringan mapun sampah pohon yang tidak dibersihkan dan juga sampah sayuran atau rumah tangga. Saluran limbah juga kurang bersih karena masih banyak sampah yang menumpuk di dalam selokan tersebut dan kurangnya tempat sampah di masyarakat Desa Perlis.
Akibat yang ditimbulkan dari permasalagan tersebut ialah lingkungan sungai menjadi kotor, dapat mencemari air sungai, dapat menyebabkan biota yang ada di sungai seperti : ikan, kerang, kepiting, udang dan lain sebagainya dapat terancam musnah, oleh karena itu harus ada solusi dari permasalahan tersebut.
Sasaran : masyarakat yaitu ibu rumah tangga berjumlah   14 orang, Remaja 12 orang dan Anak- anak berjumlah 44 orang. Kenapa sasarannya semua lapisan masyarakat ? karena tujuannya agar semua masyarakat dapat perduli tentang permasalahan sampah yang ada di lingkungan sungai maupun daratan sehingga dapat bersih dan sehat.



   Dampak Yang Ditimbulkan Sampah
Sampah-sampah yang berserakan, terutama ditumpukan sampah yang berlebihan dapat mengundang lalat, pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan air. Sehingga dampak negatif yang ditimbulkan cukup banyak. Dampak yang dapat ditimbulkan sampah, antara lain :
1.      Diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat mencemari air tanah yang biasa di minum masyarakat. Penyakit DBD (Demam Berdarah) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah dengan pengelolaan sampahnya yang tidak memadai.
2.      Selama ini ada anggapan bahwa sampah menimbulkan pemanasan global. Berdasarkan penelitian anggapan tersebut tidak 100%  benar. Sampah yang dibuang begitu saja berkontribusi dalam mempercepat pemanasan global, karena sampah dapat menghasilkan gas metan (CH4) yang dapat merusak atmosfer bumi. Rata-rata tiap satu ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metan. Gas metan itu sendiri mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar dari karbondioksida (CO2). Gas metan berada di atmosfer selama sekitar 7-10 tahundan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,30C per tahun.
3.      Sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah satunya yang dibuang kesungai atau aliran air lainnya. Lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap menyebabkan banjir.
4.      Selain pernyataan diatas, sampah juga dapat merusak pemandangan.












B.     Solusi
Pejabat desa khususnya Kepala Desa Perlis harus berupaya mencari solusi dengan membuat Bank Sampah, karena dengan cara itu masyarakat dapat membuang sampah pada tempatnya dikarenakan sudah tersedianya tempat sampah. Bank sampah tersebut terdiri dari sampah organis seperti : sayuran, daun-daunan, buah-buahan, dll. Sampah anorganik yaitu kaleng, plastik, logam, sedangkan sampah berbahan kimia seperti jarum suntik, alcohol, obat-obatan yang tidak terpakai (kadaluarsa ). Selain itu pejabat desa seluruhnya harus terjun kelapangan melihat kondisi yang terjadi serta mengadakan gotong royong setiap hari jum’at sehingga dapat meminimalisir volume sampah yang  ada. Bank Sampah juga diletakkan di setiap dusun yang ada di Desa Perlis dan juga di letakkan di tempat keramaian seperti : rumah sekolah, warung, lapangan olahraga, mesjid, di pesisir sungai sehingga dapat mengurangi volume sampah yang ada. Selain itu masyarakat juga ikut mengambil peran dengan berpartisipasi dalam hal mengurangi dan mensukseskan gotong royong yang dilaksanakan pada hari jum’atnya. Pejabat Desa Perlis harus bisa memanfaatkan potensi masyarakat yang ada karena sampah-sampah yang ada bias di manfaatkan menjadi kerajinan contoh : sampah minuman kemasan bisa dijadikan hiasan bunga serta sampah sayuran yang berasal dari rumah tangga bisa dimafaatkan menjadi pupuk kompos sehingga dapat menghasilkan uang dan dapat memberdayakan masyarakat Desa Perlis.

Pengolahan Sampah
Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan, yaitu : pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahap pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu, baik secara fisik, kimiawi, maupun biologis.
Ada dua proses pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara terbuka) dan sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Pada proses open dumping, sampah ditimbun secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.

a.      Alternatif Mengolah Sampah
Sampah yang dibuang harus dipilih sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara optimal. Hal ini jauh lebih baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah yang tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip ini sering dikenal dengan 4R, yaitu :
·         Reduse (mengurangi), sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang kita hasilkan
·         Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah.
·         Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daur ulang kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
·         Replace (mengganti), teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-barang yang lebih ramah lingkungan.
Dalam mengelola usaha daur ulang, kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-kegiatan berikut ini : pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan produk/material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan pesat, kita bisa melakukan semua kegiatan tersebut secara bersamaan.
D.    Peran Masyarakat Dalam Mengelola Sampah
Peran serta masyarakat dalam mengolah sampah sampah sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah dan volume sampah.
a.      Kriteria Peningkatan Peran Masyarakat
Kriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :
·         Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat secara terarah diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan berorientasi kepada penyebar luasan pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap dan pembentukan perilaku.
·         Produk perancanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai berikut :
Ø  Masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan ingkungan
Ø  Masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan.
Ø  Masyarakat bersedia mengikuti prosedur/tata cara pemeliharaan kebersihan.
Ø  Masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah.
Ø  Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota masyarakat lainnya.
Ø  Masyarakat aktif memberi masukan (saran-saran) yang membangun.
b.      Strategi peningkatan peran serta masyarakat
Pengembangan peran serta masyarakat dibidang kebersihan diterapkan dengan pendekatan secara edukatif menggunakan strategi 2 tahap, yaitu :
·         Pengembangan petugas. Kunci dari pengembangan petugas ialah keterbukaan, dan pengembangan komunikasi timbal balik (unsur petugas sendiri, atar petugas dan atau masyarakat dan atau anggota masyarakat).
·         Pengembangan masyarakat. Kunci dari pengembangan masyarakat ialah pengembangan kesamaan persepsi, antara masyarakat dan petugas. Suatu komunikasi dikatakan berhasil bila menimbulkan umpan balik dan pesan yang diberikan.
Isi adalah informasi, penjelasan dan penyuluhan. Sedangkan umpan balik berupa ketentuan masyarakat untuk memenuhi kewajiban (membayar retribus, memelihara kebersihan lingkungan dan dukungan moril kepada petugas kebersihan).
Berikut ini penjabaran strategi peningatan peran serta masyarakat :
·         Menyampaikan informasi, atau meneruskan informasi melalui media masa.
·         Membujuk dan menghukum, bertujuan untuk mempengaruhi (kepercayaan, nilai, cara bertindak) pihak yang diajak berkomunikasi. Bila bujukan belum berhasil, dilakukan hukuman yang merupakan senjata terakhir untuk memaksa masyarakat mengubah sikap.
·         Mengadakan dialog.




BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kesehatan lingkungan itu akan terwujud jika pemimpin atau pejabat desa dan masyarakat saling bekerjsama dan berperan dalam mengurangi permasalahan lingkungan. Karena apa yang dilakukan masyarakat bersama pejabat desa merupakan dari dan untuk masyarakat itu juga agar segala aktivitas serta kesehatan lingkungan bias terjaga bahkan masyarakat bias berdaya dengan diberikan pengetahuan dan keterampilan mengolah sampah menjadi barang yang bersifat ekonomis sehingga dapat meningkatkan taraf hidp masyarakat. Permasalahan sampah bias diselesaikan dengan membuat Bank Sampah kemudian diletakkan disetiap dusun dan di tempat keramain seperti : rumah sekolah, lapangan olahrga, warung, mesjid, pesisir sungai sehingga dapat meminimalisir volume sampah yang ada.


B.     Saran
Pejabat Desa harus memberikan kontribusi yang tepat dalam masalah lingkungan. Jangan tidak perduli akan masalah lingkungan yang ada dimasyarakat akan tetapi dapat mencari solusi dari permasalahan tersebut sehingga terjalin kerjasama yang baik antara pejabat desa denga masyarakat demi terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat.











DAFTAR PUSTAKA


Yulia, Astri. 2011. Modul Penyuluhan Dasar Kesehatan Lingkungan. Bukit Sileh : Puskesmas Bukit Sileh. Tidak  dipublikasikan ( kalangan sendiri )

http://cheyaliyya-environmentepidemiology.blogspot.com/2012/05/modul-penyuluhan-dasar-kesehatan.html. Diakses : jum’at 6 Desember 2013. Pukul : 11.25

http://Green.Kompasiana.com/polusi/2012/10/06/sampah-dan-dampaknya-pada-kehidupan-kita-499498.html. Diakses  : kamis 19 Desember 2013. Pukul : 20.47
http://Vininazihah.blogspot.com/2012/03/penyebab-orang-membuang-sampah.html.            Diakses : kamis 19 Desember 2013. Pukul : 20.48
http://Uleguleg.wordpress.com/2010/08/21/mengolah-sampah-jadi-uang/.                                    Diakses : kamis 19 Desember 2013. Pukul : 20.48
http://Juju bandung.com/2012/06/02/peran-serta-masyarakat-dalam-pengelolaan-sampah/. Diakses : kamis 19 Desember 2013. Pukul : 20.49









DOKUMENTASI
Rounded Rectangular Callout: Terlihat saudara fikry dan ridho mempersiapkan alat penyuluhan dan membersihakan ruangan

Sound, speaker dan LCD sebagai Alat dan media penyuluhan
 


Rectangular Callout: Tempat berlangsungnya penyuluhan di SD N 050753 Perlis
Cloud Callout: ibu-ibu  sangat serius mendengarkan materi penyuluhan

Rectangular Callout: Suasana penyuluhan di lihat dari luar ruangan
Oval Callout: Saya sedang menjelaskan materi kepada peserta penyuluhan


Rounded Rectangular Callout: Saya sedang menghibur peserta penyuluhan  dengan bahasa daerah
Oval Callout: Saya sedang menjelaskan materi penyuluhanCloud Callout: Saya sedang menjelaskan cara   membuang  yang tidak  baik di lingkungan
Cloud Callout: Saya sedang menyampaikan materi kepada peserta penyuluhan
Rounded Rectangular Callout: Terlihat semua peserta serius dan fokus mendengarkan materi penyuluhanOval Callout: Saya sedang mengajak peserta penyuluhan untuk menjaga lingkungan


Rectangular Callout: Saya sedang menjawab pertanyaan dari peserta penyuluhan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar